Dunia kerja menjadi area dimana semua karakter berkumpul menjadi satu. Keanekaragaman yang ada dituntut untuk menyatu untuk sama-sama meriah tujuan. Konteks yang dibahas bukan hanya mengenai teman yang tiba-tiba menusuk dari belakang. Namun, tekanan atasan yang notabene mempunyai sikap pemarah. Ranah pekerjaan tidak selamanya menyenangkan. Sebab, banyak tantangan yang harus ditaklukan dan paling parah ialah memahami bos dengan tingkat emosi tinggi. Tentu bukan pilihan baik ketika Anda melayani kemarah tersebut. kemudian apa yang harus dilakukan?
Bukankah karyawan juga mempunyai hak untuk berpendapat? Tepat, hak berpendapat berlaku untuk semua individu tanpa terkecuali. Tetapi, ada baiknya tunggu si bos mengeluarkan semua unek-uneknya dan baru melakukan pembelaan diri. Dunia kerja bukan arena benar atau salah melainkan seberapa besar Anda menghargai pihak lainnya. Dibawah ini beberapa tips untuk menangani bos pemarah:
Mengiyakan
Tindakan yang sulit namun harus dilakukan adalah mengiyakan semua perkataan si bos. Ketika seseorang meledak dengan emosi biasanya mereka hanya butuh meluapkan semua tekanan yang ia rasakan. Maka, lebih baik hindari perdebatan dan katakan: “Iya, Pak.” Tidak ada masalah untuk sesekali menjadi “tong sampah” untuk atasan.
Perlahan Jelaskan
Saat si bos makin emosi karena Anda hanya diam. Disinilah Anda melakukan pembelaan diri. Tetapi, jangan sampai kehilangan kontrol. Tetap lakukan penjelasan secara perlahan. Tidak perlu mengatakan sudut pandang atasan salah atau kurang tepat. Anda hanya perlu menambahkan apa yang kurang tepat. Jika perlu beri pujian sedikit mengenai dirinya.
Minta Maaf
Sedangkan untuk kejadian yang memang terjadi karena keteledoran kinerja. Tidak ada salahnya untuk meminta maaf pada atasan dan tetap beri penjelasan rasional.